Menyelamatkan Warisan Budaya: Perjuangan Aliansi Masyarakat Cikembar untuk Membatalkan Rencana Tambang di Gunung Kate

Berdasarkan cerita masyarakat yang telah dikenal sejak zaman dahulu hingga kini, Gunung Kate dipercayai sebagai petilasan dari Eyang Haji Surya Kate, atau Mbah Kate, atau Jenderal Kancil. Cerita ini tidaklah tanpa dasar, karena diperkuat oleh keberadaan menhir atau batu berdiri. Banyak orang, baik dari Bogor, Jakarta, Bandung, maupun daerah lainnya, sengaja datang ke puncak Gunung Kate untuk berziarah.

Gunung Kate Bojongkembar


Menurut beberapa tokoh masyarakat, Eyang Haji Surya Kate atau Mbah Kate atau Jenderal Kancil dipercayai sebagai keturunan dari Prabu Siliwangi yang erat kaitannya dengan Kampung Caringin di Cikembar, Kutamaneuh di Gunung Guruh, Petilasan Prabu Jayabupati di Gunung Walat, Sanghyang Tapak di Tepian Cimandiri, Gunung Geulis di Cikembar, dan Gunung Papak di Kampung Mayak.

Oleh karena itu, aliansi masyarakat Cikembar tidak tanpa alasan meminta pembatalan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP). Selain menjadi paru-paru Cikembar, kawasan Gunung Kate juga menyimpan sejarah leluhur kecamatan Cikembar yang harus dilestarikan. Masyarakat juga meminta dilakukan penelitian lanjutan, mengingat kawasan Gunung Kate telah terdaftar sebagai objek diduga cagar budaya (ODCB) oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sukabumi.

Sayangnya, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan Perhutani Kabupaten Sukabumi mengeluarkan rekomendasi izin penggunaan lahan untuk kegiatan pertambangan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitar, termasuk objek tersebut.

Dalam konteks ini, aliansi berharap Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat meninjau ulang rekomendasi yang telah dikeluarkan, dan sekaligus mengajukan permohonan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (minerba) terkait peta WIUP yang telah diterbitkan. Mereka mendesak agar areal kawasan hutan Gunung Kate dikembalikan ke fungsi aslinya atau dijadikan sebagai hutan edukasi.

Aliansi Masyarakat Kecamatan Cikembar meminta kepada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan Perhutani Kabupaten Sukabumi, serta Perhutani Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau kembali rekomendasi penggunaan lahan di Kawasan Gunung Kate untuk pertambangan berdasarkan Pertek yang telah dikeluarkan. Mereka juga merekomendasikan pembatalan rencana tersebut kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral agar peta WIUP yang sudah diterbitkan dibatalkan demi kelestarian, pelestarian, nurani, dan hukum.


Aliansi Masyarakat Kecamatan Cikembar menggarisbawahi pentingnya melibatkan pihak berwenang dan lembaga terkait dalam proses pengambilan keputusan terkait Gunung Kate. Mereka mengingatkan bahwa kebijakan yang diambil harus mempertimbangkan tidak hanya aspek ekonomi, tetapi juga nilai-nilai budaya dan lingkungan yang diwarisi oleh masyarakat setempat.

Lebih lanjut, aliansi berharap agar proses peninjauan ulang rekomendasi dan pembatalan rencana tambang di Gunung Kate dilakukan secara transparan dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Mereka menegaskan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam, di mana keberlanjutan ekologi dan kelestarian budaya menjadi aspek utama.

Aliansi juga mencatat bahwa kawasan Gunung Kate telah diakui sebagai objek diduga cagar budaya, dan oleh karena itu, harus mendapat perlindungan khusus untuk menjaga warisan budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks ini, mereka mengajukan permohonan kepada instansi terkait untuk memberikan perhatian serius terhadap aspek-aspek tersebut.

Terkait dengan perizinan pertambangan, aliansi masyarakat meminta agar pemerintah mempertimbangkan kembali dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan tambang di Gunung Kate. Mereka menyoroti perlunya studi dampak lingkungan yang komprehensif dan melibatkan pihak berkepentingan secara luas.

Dalam menanggapi masalah ini, aliansi mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait, untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Mereka berharap bahwa suara masyarakat lokal akan didengar dan dihargai dalam proses pengambilan keputusan, sehingga keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya dapat tetap terjaga untuk generasi yang akan datang.

Sebagai penutup, aliansi menegaskan komitmennya untuk terus berjuang demi kelestarian Gunung Kate dan memastikan bahwa nilai-nilai budaya dan lingkungan dihormati dalam setiap kebijakan yang berdampak pada kawasan tersebut.

Kontributor Artikel: Bung Yusdi

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url